Menikmati Keindahan Kawah ijen di Banyuwangi Jawa Timur | image of indonesia.travel.com |
Api seperti yang diketahui warnanya pasti merah, lantas
bagaimana jika Anda ingin melihat sebuah api yang warnanya berbeda, tidak merah
melainkan berwarna biru dan keluar dari sebuah kawah gunung. Dapatkah
dibayangkan Anda berdiri dan menyaksikan fenomena itu dengan kepala Anda
sendiri, momen keajaiban alam yang tiada taranya. Teramat spesial untuk
dilewatkan karena di dunia hanya ada dua fenomena yang terjadi seperti ini dan
salah satunya ada di Indonesia.
Adalah kawah biru atau blue fire, fenomena alam yang unik
dan hanya dapat dilihat di Kawah Ijen - Banyuwangi saja. Saking indahnya
fenomena ini bahkan mengalahkan popularitas matahari terbit di Banyuwangi yang
disebut sebagai matahari pertama di Jawa. Tak hanya itu, banyak wisatawan dari
berbagai negara rela datang jauh-jauh sekedar untuk melihat penampakan si Api
Biru di kawah Ijen.
Cara Mencapai Api Biru
Nah, sekarang bagaimana jika Anda ingin menyaksikan fenomena
ini? Hal pertama yang mesti Anda lakukan adalah pergi terlebih dahulu ke
Banyuwangi dan semuanya melalui jalan darat menggunakan angkutan bus umum. Anda
dapat mencapai Kawah Ijen atau Gunung dari dua arah yaitu, dari arah utara atau
dari selatan. Dari arah utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol
(Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jarak Situbondo ke
Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditempuh sekitar 2,5 jam.
Sedangkan dari arah selatan dapat dilalui dari Banyuwangi
menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km
dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum
ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.
Daerah ini bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan umum
dari Banyuwangi menuju Jambu.Dari Jambu, anda bisa melanjutkan perjalanan
menuju Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen yang terletak di Paltuding dengan
menggunakan ojek dan kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki.
Ada baiknya Anda bermalam di sekitaran Kawah Ijen
karena Anda bisa menikmati momen melihat api biru dengan bantuan dari pemandu
wisata terlatih. Di pos akhir Paltuding ada penginapan sederhana yang dikelola
Departemen dengan harga yang bervariasi mulai dari kamar seharga Rp 100.000 per
malam sampai vila dengan tiga kamar seharga Rp 500.000 per malam. Dari sini
Anda tinggal naik ke kawah Gunung Ijen menunggu waktu pagi hari.
Jika Anda ingin menginap di tempat lainnya, disana
juga ada guest house milik PTP di Perkebunan Belawan dan Jampit dengan harga
mulai Rp 135.000 per kamar per malam. Tapi dari dua perkebunan ini Anda harus
menyewa kendaraan menuju ke pos Paltuding sejauh enam kilometer untuk keperluan
mendaki gunung. Namun ada satu hal yang harus menjadi bahan pertimbangan Anda
sebelum ke Kawah Ijen, yaitu jaga kondisi badan agar selalu fit.
Waktu Terbaik Melihat Api Biru
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Gunung Ijen adalah
di musim kemarau pada bulan Juli sampai September. Pada musim hujan sangat
bahaya untuk mendaki karena jalanannya licin. Saat terbaik untuk mendaki gunung
pukul 05.000 sampai 06.00 WIB karena di pagi hari matahari belum bersinar terik
dan lama perjalanan untuk naik dan turun gunung sekitar empat jam. Pemandangan
di pagi hari lebih indah karena banyak kabut yang menyelumuti gunung dan uap
belerang belum berbau.
Api biru hanya dapat dilihat pada dini hari di Kawah
Ijen, yaitu pada pukul 01.00-02.00, sebelum matahari terbit. Puncak momen
keindahan Kawah Ijen terletak pada saat matahari sedang berada di belahan bumi
lainnya. Warna terang ini berasal dari tingginya suhu yang ada di kawah
tersebut.
Sekilas Mengenai Kawah Ijen
Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen
merupakan salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Ijen merupakan
satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran
tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso
dan Banyuwangi. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut,
berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan gunung ini telah meletus sebanyak
empat kali yaitu pada tahun tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di
dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida
dengan luas sekitar 5.466 hektar. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan
yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan
sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan
memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan
pakaian dan jari manusia.
0 komentar:
Post a Comment