Pesona Air Terjun Sarasah Donat Sumatera Barat | image of Google |
Mendengar kata donat, sensor otak langsung mengatakan bahwa itu adalah makanan. Kue yang berbentuk bulat yang bolong ditengahnya, biasanya diberi toping coklat, keju, kacang, mises, gula tepung, dan oke, cukup bahas soal makanan. Hehe :D
Donat yang satu ini berbeda dengan donat yang pernah ada. Meski tidak mengenyangkan perut, tapi donat ini mengenyangkan mata dan rasa puas akan keindahan ciptaan Tuhan. Sarasah Donat.
Sarasah Donat merupakan air terjun yang terletak di Desa Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Desa ini dapat ditempuh dalam waktu ± 30 menit dari kota Payakumbuh atau ± 15 menit dari Kelok 9. Setelah kantor Bupati Kab. 50 Kota, terdapat gerbang yang bertuliskan “Selamat Datang di Harau Resort”.
Setelah masuk gerbang dan meneruskan perjalanan sekitar 15 menit dengan kendaraan, kita harus berbelok kekiri saat menemukan plang SMPN 3 Tarantang. Disini kita akan melewati jalan yang belum di aspal. Tidak jauh kedalam, pengunjung akan lihat air terjun pertama yang akan menyambut kedatangan para pengunjung dan itu berarti perjalanan sesungguhnya akan dimulai. Pengunjung bisa menitipkan motor di rumah warga setempat.
Suguhan pertama sangat menakjubkan. Tak terbayang gimana si donat yang sebentar lagi kami datangi mampu memanjakan kami. Di lokasi air terjun pertama ini pengunjung bisa camp disini. Lokasi luas, cukup sumber air, dan tidak jauh dari perkampungan.
Kami melanjutkan perjalanan dan sesuatu mengejutkan kami. Kami harus memanjat anak tangga ini dengan kemiringan hampir 100ยบ. Kalau difoto mungkin hanya seperti anak tangga biasa yang tidak terlalu tinggi.
Gamang, tapi Altophobia (phobia ketinggian) ini harus ditaklukkan. Satu persatu anak tangga ini harus didaki, dan mungkin satu kuncinya untuk orang-orang seperti saya. Saat naik atau turun jangan lihat kebawah. Cukup melangkah dengan meraba-raba pijakan anak tangga meski memakan waktu yang cukup lama. Diharapkan untuk naik satu persatu karena tangga pertama yang lumayan panjang dan ditopang dengan kayu akan goyang.
Tidak ada satupun usaha yang sia-sia, dan tidak ada satupun usaha, pengorbanan, rasa lelah, yang tak memberikan rasa indah dan bahagia di akhir cerita. Tiga tingkatan tangga yang berhasil kami daki menyuguhkan kami landscape kota Payakumbuh dan Kabupaten 50 Kota.
Perjalanan dilanjutkan menuju sarasah donat. Untuk yang belum pernah kesini disarankan memakai guide karna jalan yang bercabang. Setelah lima belas menit berjalan yang lumayan melelahkan, banyak persimpangan, dan sempat tersesat hingga ke atas bukit, akhirnya kami menemukan aliran sungai yang berarti “Si Donat” sudah dekat. Perlahan kami menyusuri anak sungai dan aliran “si donat” terlihat.
Sarasah ini diberi nama Sarasah Donat karena air terjun ini terdapat didalam goa yang bolong ditengahnya. Bolongan itulah yang menjadi tempat mengalirnya air terjun ini. Untuk bisa berdiri tepat dibawah air terjun, pengunjung harus masuk kedalam goa. Tapi harus hati-hati dan sedikit membungkuk karena rendahnya langit-langit goa.
Sarasah Donat sepi dan berharap akan tetap seperti saat kami kesini, tak akan terjamah tangan-tangan jahil yang hanya akan merusak alam. Tak seperti air terjun lain yang booming lalu akhirnya rusak karena kotor, sampah. Sayang, meski penulis berfikir belum banyak yang kesini dan yang bagi yang sudah “mampir” adalah orang-orang tangguh berjiwa alam, masih saja ada beberapa coretan di dinding goa yang menuliskan nama mereka dan kata kotor.
Goa itu ibarat rumah. Coba saja tamu yang datang kerumah sobat lalu meninggalkan kenang-kenangan dengan menuliskan nama mereka di dinding rumah kalian plus sedikit kata kotor. Apakah kalian berkenan? Salam Lestari
0 komentar:
Post a Comment